Rambutan, Mardhatillah.sch.id - Suasana pagi yang sejuk menyambut kedatangan para siswa baru di lingkungan Pondok Pesantren Hidayatullah Sumatera Selatan. Senin (14/07/2025) menjadi hari yang bersejarah bagi 89 peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari RA Yaa Bunayya, MI, MTs hingga MA Mardhatillah Rambutan, yang mengikuti kegiatan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama). Kegiatan ini dirancang sebagai pengenalan awal terhadap kehidupan pesantren yang menyatu dengan sistem pendidikan formal dan penguatan karakter Islami.
Acara pembukaan Matsama untuk MTs hingga MA Mardhatillah Rambutan digelar di Masjid Al-Amin berlangsung hangat. Para santri baru terlihat antusias meski sebagian besar masih menyimpan raut gugup khas siswa baru. Tak hanya siswa, para orang tua pun tampak hadir mengantar buah hati mereka untuk mulai menapaki perjalanan baru sebagai santri. Adapun untuk RA Yaa Bunayya dan MI Madhatillah dilaksanakan di sekolah masing-masing.
![]() |
Matsama MI Madhatillah Rambutan |
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Sumatera Selatan, Ustadz Dwi Agung, menyampaikan harapannya kepada para peserta Matsama.
"Kami menyambut ananda semua dengan cinta dan doa. Inilah awal perjalanan kalian menjadi pribadi yang beradab, cerdas, dan tangguh. Pondok Pesantren Hidayatullah Sumsel tidak hanya mengajarkan ilmu dunia, tapi juga menanamkan nilai-nilai keimanan yang kokoh," ujarnya di depan peserta.
Agenda Matsama: Menyentuh Aspek Akademik, Spiritual, dan Sosial-Karakter
Selama sepekan ke depan, peserta Matsama, khususnya jenjang MTs dan MA Mardhatillah Rambutan, akan dibekali dengan berbagai materi yang bersifat pembinaan karakter dan pengenalan sistem pesantren. Materi-materi yang disiapkan meliputi: Sosialisasi Program Pesantren, Sosialisasi Program MTs/MA, Sosialisasi Program Kepengasuhan dan Tata Tertib, Tes Baca Qur’an dan Tahfidz, Bacaan Salat, serta Praktek Ibadah: Digunakan untuk memetakan kemampuan awal santri dalam aspek ibadah dan hafalan, Sosialisasi Bahaya NAPZA dan Bahaya Pergaulan Bebas, Sosialisasi Urgensi dan Adab Menuntut Ilmu, dan Game Reportase dan Membuat Peta Lapangan.
![]() |
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Sumatera Selatan, Ustadz Dwi Agung |
Salah satu kegiatan yang cukup menyita perhatian adalah praktik "mengenal lingkungan pondok" yang dikemas dalam bentuk permainan interaktif. Para santri baru diajak menyusuri area pondok seperti masjid, asrama, dapur, kelas, lapangan, dan kantor guru, untuk kemudian menyusun peta lapangan yang menggambarkan hasil observasi mereka. Kegiatan ini tak hanya mengenalkan lingkungan fisik, tapi juga membentuk semangat kolaborasi.
Ketua Lembaga Pendidikan Integral Hidayatullah (LPIH), Ustadz Yusup Ruswandi, M.Pd.I, menjelaskan bahwa Matsama bukan sekadar ajang orientasi, tetapi titik awal pembentukan karakter Islami.
![]() |
Murid baru RA Yaa Bunayya |
"Di sinilah kita menanamkan visi pendidikan integral; bagaimana ilmu agama dan ilmu umum tidak dipisahkan, tetapi saling menguatkan dalam satu sistem yang utuh. Ananda akan dibina dengan pendekatan tarbiyah yang berbasis Al-Qur’an dan Sunnah, serta didukung oleh kurikulum Kemenag yang berstandar nasional," tegasnya.
Sekolah dan Pesantren: Dua Kekuatan dalam Satu Institusi
![]() |
Salah satu keunggulan Pondok Pesantren Hidayatullah Sumsel adalah penggabungan pendidikan formal dan kepesantrenan dalam satu sistem yang harmonis. Di bawah naungan Kementerian Agama, lembaga ini tetap menjaga mutu akademik sekolah formal, MI, MTs, dan MA, namun tak meninggalkan ciri khas pendidikan pesantren, seperti tahfidz Al-Qur’an, pembinaan akhlak, dan penguatan ibadah harian. Selain itu, ditunjang lingkungan Pondok Pesantren Hidayatullah Sumsel yang luas, hijau, dan asri penuh pepohonan yang rindang dan halaman berumput yang luas.
Mari Menjadi Bagian dari Keluarga Besar Hidayatullah Sumsel
Matsama bukan hanya gerbang awal bagi siswa baru, tapi juga undangan terbuka bagi masyarakat luas untuk mengenal lebih dekat Pondok Pesantren Hidayatullah Sumsel. Dengan kombinasi kurikulum nasional dan pendidikan keislaman yang kokoh, lembaga ini bertekad mencetak generasi rabbani yang mampu menjadi solusi bagi persoalan umat dan bangsa.
"Kami membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa pun yang ingin bergabung. Insya Allah, kami siap mendampingi ananda semua tumbuh menjadi insan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga taat, berakhlak, dan mencintai Al-Qur’an," pungkas Ustadz Dwi Agung.
0 Komentar